Laman

Selasa, 08 Februari 2011

Empat Isu Keuangan Pemicu Percekcokan

DALAM pernikahan yang paling harmonis sekali pun, pertengkaran soal uang tetap saja sulit untuk dielakkan. Bahkan, menurut survei Money Magazine, pertengkaran pasangan tentang uang dua kali lipat jumlahnya dibandingkan pertengkaran tentang seks.

Menikah sebetulnya bisa menghasilkan keuntungan finansial bagi suatu pasangan. Pernikahan adalah cara yang baik untuk melipatgandakan penghasilan tanpa menggandakan pengeluaran. Jika Anda dapat menyelaraskan tujuan-tujuan finansial dengan pasangan, Anda dapat mencapai berbagai tujuan tersebut dengan lebih cepat dibandingkan jika berusaha sendiri.

Nah, berikut ini adalah sejumlah isu keuangan utama yang mungkin dihadapi oleh setiap pasangan:

Utang
Saat akan menikah dulu, kedua pihak barangkali sudah membawa beban keuangan berupa berbagai macam utang mulai dari kredit mobil sampai kredit rumah misalnya. Jika salah satu pihak memiliki lebih sedikit utang dibandingkan yang lain, atau salah satu pihak bahkan sama sekali tidak berutang, ketegangan bisa timbul ketika pembicaraan tentang pendapatan, pengeluaran, serta pelunasan utang dimulai.

Konflik kepribadian
Kepribadian memegang peranan besar dalam diskusi soal uang. Bahkan meski kedua pihak bebas dari utang, konflik bisa tetap muncul jika suatu pasangan memiliki kepribadian berbeda menyangkut uang. Misalnya, pihak yang satu rajin berhemat dan menabung sedangkan pihak yang lain royal menghambur-hamburkan uang.

Bagi yang belum menikah, perhatikan bagaimana cara kekasih memperlakukan uang. Selain itu, jujurlah padanya tentang kepribadian Anda. Membicarakan pandangan dan perasaan soal keuangan, bisa membantu menyatukan kedua pihak. Atau, paling tidak masing-masing orang sudah tahu apa yang akan mereka hadapi ke depan.

Pengasilan
Masalah juga bisa muncul jika salah satu pihak menghasilkan lebih banyak uang daripada yang lain. Biasanya, pihak yang memiliki akses terhadap lebih banyak uang sering ingin mendikte prioritas keuangan.

Jika Anda adalah pihak yang memiliki penghasilan lebih besar, cobalah berlaku sensitif tentang keputusan keuangan. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan mendelegasikan semua keputusan pengeluaran, kepada pihak yang memiliki tingkat pendapatan lebih rendah.

Mertua dan ipar
Menghadapi keluarga mertua serta ipar bisa menjadi masalah lain yang menghantui pernikahan suatu pasangan. Ketika salah satu orang harus mendukung keluarganya secara finansial, pihak yang lain bisa jadi mempermasalahkah hal itu. Apalagi, jika bantuan tersebut diberikan secara berulang dalam jumlah tak sedikit.

Keluarga besar memang bisa menjadi tantangan tersendiri dalam pernikahan. Oleh karena itu, membuat kebijakan lebih dulu tentang hal ini bisa membantu mencegah timbulnya masalah di kemudian hari. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar