Laman

Senin, 21 Februari 2011

Facebook Bisa Membuat Penggunanya Stress

 
 
Para pengguna Facebook dengan lebih banyak teman menderita stres dan neurotic limbo karena perasaan mereka sendiri untuk harus terus memperbarui status dan menyenangkan "penonton" mereka yang besar.

Pendapat itu berdasarkan riset baru di Edinburgh Napier University, seperti diberitakan Telegraph. Namun, para pakar psikologi Internet sangsi dengan klaim itu, mereka mempertanyakan metodologi penelitian.

Para peneliti mengumpulkan jawaban survei online dari 175 mahasiswa mengenai perasaan mereka terhadap Facebook. Hampir sepertiga responden adalah perempuan. "Kami menemukan itu benar-benar dialami mereka yang memiliki kontak terbanyak, mereka yang paling banyak mencurahkan waktunya di situs itu, yang paling cenderung menjadi stres," kata Dr Kathy Charles, pemimpin penelitian.

"Itu seperti menjadi saluran berita mengenai diri anda sendiri. Lebih banyak orang yang anda miliki anda lebih merasa ada penonton. Anda hampir merupakan selebritis mini dan dengan penonton lebih besar lebih banyak tekanan yang anda rasakan untuk menghasilkan sesuatu mengenai anda sendiri."

Sebanyak 12 persen responden mengatakan Facebook membuat mereka merasa cemas. Mereka rata-rata memiliki 117 teman di situs itu, dibandingkan mereka yang rata-rata memiliki 75 teman dari sisa siswa. Dari keseluruhan sampel, 63 persen mengatakan mereka menunda permintaan teman baru. "Kebanyakan juga mengatakan kepada kami mereka cemas mengenai menarik diri dari situs itu karena takut kehilangan informasi sosial penting atau menyinggung kontak," kata Charles.

Eleanor Barlow, seorang managing consultant yang mengkhususkan diri pada psikologi cyber di IBM, mengatakan klaim itu menarik, tetapi tidak harus diterapkan kepada populasi lebih luas di Facebook. "Para siswa sering menggunakan Facebook dalam cara yang agak berbeda dari sebagian dari kita," dia menjelaskan. "Mereka mengeksplorasi identitas mereka pada masa itu, termasuk secara online."

"Seperti berjudi, Facebook mempertahankan para pengguna dalam neurotic limbo, tidak mengetahui apakah mereka harus bertahan di sana untuk berjaga-jaga mereka ketinggalan sesuatu yang bagus.

SMS Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak

 Layanan pesan singkat atau sms di telepon selular (ponsel) rupanya bisa meningkatkan kemampuan mengeja anak-anak. Sebuah penelitian di Inggris membuktikan, penggunaan sms bisa meningkatkan tingkat melek huruf pada anak-anak yang sedang menempuh pendidikan dasar karena layanan sms memperkenalkan komposisi kata kepada anak di luar waktu sekolah.

Kesimpulan itu masih disangsikan kebenaraanya karena banyak yang melihat bahwa ketika anak-anak sering menggunakan singkatan yang tidak baku dan bahasa 'slang' dalam mengirim pesan maka kecendrungan itu akan juga terjadi ketika mereka mengerjakan tugas sekolah mereka.

Meski demikian para peneliti dari Conventry University, seperti yang dikutip Telegraph, mengatakan belum ada bukti yang menyatakan bahwa akses ke ponsel bisa membahayakan keterampilan membaca anak-anak, justru sebaliknya mereka bisa semakin mumpuni dalam mengeja.

Dalam penelitiannya pada akademisi itu melibatkan 114 anak yang berusia dari sembilan hingga sepuluh tahun, yang sedang menempuh pendidikan dasar di wilayah Midlands, Inggris. Anak-anak yang tidak terbiasa menggunakan ponsel dibagi dalam dua kelompok.
Anak-anak di kelompok pertama diberikan masing-masing sebuah ponsel yang digunakan untuk mengirim pesan selama akhir pekan dan selama liburan sekolah. Uji coba itu dilakukan selama sepuluh minggu. Sementara kelompok yang kedua tidak diberikan prilaku khusus dan menjadi kelompok kontrol atau pembanding.

Para peneliti memberikan serangkaian ujian membaca, mengeja, dan fonologi sebelum dan setelah penelitian itu. Kemampuan membaca dan mengeja anak-anak itu juga selalu dipantau setiap minggu. Penelitian yang dipublikasikan di Journal Of Computer Assisted Learnig, yang terbit bulan depan itu, menemukan bukti bahwa "terdapat kontribusi signifikan dari penggunaan pesan singkat terhadap kemampuan mengeja anak-anak selama penelitian itu".

Penelitian itu juga menunjukan bahwa anak-anak yang menggunakan ponsel selama sepuluh minggu mempunyai tingkat IQ yang lebih tinggi dari yang tidak menggunakan ponsel.

HP Luncurkan Komputer Tablet "TouchPad"


 Hewlett-Packard Co. (HP) telah meluncurkan komputer tablet berlayar sentuh pertamanya yang diberi nama TouchPad di San Francisco, AS, CEO Palm, Jon Rubinstein mengatakan, TouchPad akan segera beredar di pasaran mulai musim panas ini, namun rincian harga belum resmi diumumkan.

Gadget berwarna hitam dengan layar sentuh berukuran 9.7 inci itu sudah menjalankan sistem operasi webOS yang dikembangkan oleh Palm, si pembuat smartphone yang diakuisisi oleh HP pada April tahun lalu.

Sistem operasi webOS versi tablet ini sudah dilengkapi fitur-fitur termasuk sistem notifikasi yang dapat muncul seketika dari atas layar, aplikasi multitasking "desk", keypad QWERTY di layar yang mudah diatur, dan fitur terbaru "touch-to-share" yang dapat digunakan pengguna untuk berbagi halaman Web dengan sesama pengguna webOS smartphone secara cepat yang jaraknya berdekatan.

TouchPad yang memiliki berat 740-gram dan tebal 13.7-mm itu juga menawarkan prosesor canggih 1.2 GHz dual-core Qualcomm "Snapdragon", jaringan opsional 3G, Wi-Fi, Bluetooth dan penyimpanan memori 16GB atau 32GB. Selain itu, gadget ini sudah termasuk kamera webcam depan 1.3MP yang dapat digunakan untuk video calling, sistem audio "Beats Audio, sensor gerak, dan sambungan port microUSB.

sumber