Laman

Rabu, 26 Januari 2011

Budidaya Perikanan Rawa Belum Maksimal

Cilacap, CyberNews. Budidaya perikanan rawa di Kabupaten Cilacap saat ini belum dikembangkan secara maksimal. Sebagai contoh di wilayah Kecamatan Wanareja, setidaknya ada lima rawa yang perlu pengembangan budidaya ikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Ir Harnanto mengatakan di Kecamatan Wanareja itu, diantaranya Rawa Bojongsari, Rawa Bojongrongga, Rawa Ranca Keris, Rawa Pondok Keras, dan Rawa Bangkir. Seluruhnya memiliki luas hampir mencapai 10 hektare. "Setidaknya ada lima rawa di Kecamatan Wanareja yang belum tercover," katanya.
Rawa tersebut sebenarnya memiliki potensi untuk pengembangan budidaya ikan. Sebagian diantaranya masih belum terawat dengan baik dan masih tertutup oleh rumput ilalang. Namun ada pula yang sudah dikelola dengan baik, seperti yang dilakukan Kelompok Nelayan Tirta Kencana Jaya di Rawa Bangkir, Desa Purwosari, Wanareja. Oleh karenanya, pihaknya tengah mengusulkan program restocking
atau pemulihan persediaan ikan di perairan rawa, mulai 2011 mendatang. Rawa-rawa tersebut diusulkan menjadi minapolitan, sehingga perekonomian masyarakat bisa ditopang oleh budidaya ikan.  "Selama ini, budidaya ikan di perairan rawa belum tergarap intensif, sehingga produksinya rendah. Oleh sebab itu, tahun 2011 mendatang kami mengusulkan minapolitan untuk perairan rawa," imbuhnya. Selain Kecamatan Wanareja, pihaknya juga memfokuskan pengembangan minapolitan di beberapa kecamatan lainnya, yakni Dayeuhluhur, Majenang, Sampang, Maos, dan Kutawaru, Cilacap Selatan.
Seorang anggota Kelompok Nelayan Tirta Kencana Jaya, Sukirno mengatakan saat ini masyarakat setempat telah mengembangkan nya dengan menebar benih ikan di rawa dan menunggu selama 6-7 bulan hingga cukup besar. Setelah ikan besar, mereka membuka wisata pemancingan di sekelilingnya. "Setiap musim memancing dibuka, kami menyewakan sekitar 150 lapak pemancingan dengan biaya sewa Rp 75 ribu per orang," katanya.
( Khalid Yogi / CN28 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar