Laman

Jumat, 17 Juni 2011

Belajar tata cara Budidaya Jamur Tiram






Belajar tata cara Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram (pleurotus spp), sebagaimana jenis – jenis jamur konsumsi yang lain, relatif mudah dibudidayakan di Indonesia yang beriklim tropis. Ada berbagai jenis jamur tiram, namun hanya jamur tiram putih (P.ostreatus)  yang paling lazim dijumpai di pasaran. Meskipun masih jarang, jamur tiram merah jambu (P. labellatus) dan jamur tiram hitam (P.cystidiosus) juga sudah mulai dibudidayakan oleh petani jamur, berikut ini uraian mengenai tata cara budi daya jamur tiram :
Alat dan Bahan
Peralatan yang di butuhkan untuk menyiapkan media tanam sebagai berikut
Ø  Sekop dan cangkul untuk mencampur
Ø  Drum perebus berikut tutup dan sarangan
Ø  Kompor dengan bahan bakar gas atau minyak tanah
Siapkan juga peralatan berikut untuk wadah media tanam
Ø  Kantung plastik tahan panas ukuran 15 cm x 25 cm atau 17 cm x 30 cm
Ø  Karet gelang untuk pengikat
Ø  Potongan kertas Koran
Ø  Potongan pipa pralon diameter 1 inci sepanjang 1 cm

Adapun bahan- bahan yang di perlukan untuk membuat media tanam sebagai berikut
Ø  Serbuk gergaji sebanyak 100 kg
Ø  Dedak halus atau bekatul sebanyak 10 -15 kg
Ø  CaSO3 (kalsium karbonat atau kapur) sebanyak 0,5 kg
Ø  CaSO4 (Gipsum) sebanyak 0,5 kg
Ø  Pupuk TSP sebanyak 0,5 kg
Ø  Bibit jamur sebanyak 25 kantung
Ø  Air secukupnya

Proses pengomposan
Sebelum ditanami bibit jamur, media tanam perlu dikomposkan terlebih dahulu selama 15 hari adapun caranya sebagai berikut :
Ø  Rendam serbuk gergaji dalam air bersih selama 1 malam
Ø  Selanjutnya, tiriskan serbuk gergaji dan tambahkan kapur serta bekatul, aduk semua bahan hingga merata. Diamkan selama lima hari
Ø  Aduk kembali bahan – bahan sambil ditambahkan gypsum. Biarkan selama 5 hari dan proses pengomposanpun selesai

Proses pembungkusan
Pembungkusan media tanam dilakukan dengan cara berikut  :
Ø  Masukan media tanam yang telah dikomposkan kedalam kantung plastik. Isi kantung plastik kurang lebih 3/4 bagian, sedang yang 1/4  bagian ditekuk ke dalam
Ø  Letakan kantung plastik yang telah diisi (polybag) dengan posisi terbalik, yaitu bagian yang ditekuk ditempatkan di bawah

Proses Sterilisasi
Setelah dimasukan ke kantung plastik, media tanam harus disterilisasi, adapun caranya sebagai berikut :
Ø  Siapkan peralatan sterilisasi, yaitu kompor dan drum perebus
Ø  Letakan sarangan kira – kira di 1/3 bagian bawah drum
Ø  Isi drum perebus dengan air bersih kira – kira  1/4  bagianya
Ø  Nyalakan kompor dan masukan media tanam ke dalam drum
Ø  Lakukan proses sterilisasi selama 6 – 8 jam

Teknik Penanaman Bibit
Penanaman bibit disebut juga inokulasi. Sebaiknya dilakukan tidak melebihi 24 jam setelah sterilisasi. Adapun tekniknya sebagai berikut :
Ø  Setelah proses sterilisasi selesai, keluaran polybag dari drum dan biarkan sampai dingin
Ø  Selanjutnya, masukan bibit dibagian atas polybag
Ø  Masukan potongan pipa pralon ke ujung polybag, kemudian tutup dengan kertas Koran dan ikat dengan karet gelang
Pemeliharan dan Inkubasi
Letakan polybag yang telah diinokulasi di rak. Sebaiknya, rak ditempatkan dalam ruangan sehingga suhu dan kelembabanya stabil karena tidak terpengaruh udara luar. Suhu terbalik untuk pertumbuhan jamur antara 24 – 28oC, sedangkan kelembaban udara 80 – 90 %
Kemudian polybag dibuka, jamur tiram akan tumbuh satu minggu kemudian sudah ada jamur yang siap dipanen. Setiap polybag dapat dipanen hingga 4 – 6 kali. Masa panen dapat berlangsung selama 2 – 3 bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar