Laman

Sabtu, 29 Januari 2011

Varietas Padi

Deskripsi Varietas IR 64
- Nama Varietas : IR 64
- Kelompok : Padi Sawah
- Nomor Seleksi : IR18348-36-3-3
- Asal Persilangan : IR5657/IR2061
- Golongan : Cere
- Umur Tanaman : 115 hari
- Bentuk Tanaman : Tegak
- Tinggi Tanaman : 85 cm
- Anakan Produktif : 25 batang
- Warna Kaki : Hijau
- Warna Batang : Hijau
- Warna Daun Telinga : Tidak berwarna
- Warna Lidah Daun : -
- Warna Daun : Hijau
- Warna Muka Daun : Kasar
- Posisi Daun : Tegak
- Daun Bendera : Tegak
- Bentuk Gabah : Ramping, panjang
- Warna Gabah : Kuning bersih
- Kerontokan : Tahan
- Kerebahan : Tahan
- Tekstur Nasi : Pulen
- Kadar Amilosa : 27%
- Bobot 1000 Butir : 24,1 g
- Rata – Rata Produksi : 5,0 t/ha
- Potensi Hasil : -Tahan wereng coklat biotipe 1, 2 dan wereng hijau
- Ketahanan Terhadap Hama :
- Agak tahan bakteri busuk hawar daun (Xanthomonas oryzae) – Tahan kerdil rumput
- Ketahanan Terhadap Penyakit : 1986
- Anjuran : - Baik ditanam untuk i sawah irigasi dataran rendah di Jawa Timur  -Cukup baik untuk padi rawa/pasang surut
- Pemulia : -
- Peneliti : 5,0 t/ha
- Teknisi : -
- Dilepas Tahun : 1986


Deskripsi Varietas Ciherang
- Nama Varietas : Ciherang
- Kelompok : Padi Sawah
- Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41–3-1
- Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131-3-1///IR64   ////IR64
- Golongan : Cere
- Umur Tanaman : 116-125 hari
- Bentuk Tanaman : Tegak
- Tinggi Tanaman : 107-115 cm
- Anakan Produktif : 14-17 batang
- Warna Kaki : Hijau
- Warna Batang : Hijau
- Warna Daun Telinga : Putih
- Warna Lidah Daun : -
- Warna Daun : Hijau
- Warna Muka Daun : Kasar pada sebelah bawah
- Posisi Daun : Tegak
- Daun Bendera : Tegak
- Bentuk Gabah : Panjang ramping
- Warna Gabah : Kuning bersih
- Kerontokan : Sedang
- Kerebahan : Sedang
- Tekstur Nasi : Pulen
- Kadar Amilosa : 23%
- Bobot 1000 Butir : 27-28 g
- Rata – Rata Produksi : 6 t/ha
- Potensi Hasil :  8,5 t/ha
- Ketahanan Terhadap Hama :-Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3-:
- Ketahanan Terhadap Penyakit: Tahan terhadap bakteri hawar daun (HDB)  strain III dan IV
- Anjuran : -Cocok ditanam pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian - di bawah 500 m dpl.
- Pemulia :-Tarjat T, Z. A. Simanullang,., E. Sumadi dan Aan A. Daradjat-
- Peneliti :
- Teknisi :
- Dilepas Tahun : 2000

Deskripsi Varietas Cibogo
- Nomor seleksi : S3382-2D-PN-16-3-KP-1
- Asal persilangan : S487B-75/2*IR19661-131-3-1//2*IR64
- Golongan : Cere
- Umur tanaman : 115 – 125 hari
- Bentuk tanaman : Tegak
- Tinggi tanaman : 100 -120 cm
- Anakan produktif : 12 – 19 batang
- Warna kaki : Hijau tua
- Warna batang : Hijau muda
- Warna telinga daun : Tidak berwarna
- Warna lidah daun : Tidak berwarna
- Warna daun : Hijau
- Muka daun : Kasar pada bagian permukaan sebelah bawah
- Posisi daun : Tegak (lebih tegak dari Konawe)
- Daun bendera : Tegak panjang (menutup malai)
- Bentuk gabah : Panjang ramping
- Warna gabah : Kuning bersih
- Kerontokan : Agak tahan
- Kerebahan : Sedang
- Tekstur nasi : Pulen
- Kadar amilosa : 24 %
- Bobot 1000 butir : 28 g
- Rata-rata hasil : 7,0 t/ha
- Potensi hasil : 8,1 t/ha
- Ketahanan terhadap Hama : Tahan wereng coklat biotipe 2, agak tahan - wereng coklat biotipe 3
- Ketahanan terhadap Penyakit : Agak tahan tehadap hawar daun bakteri strain - IV, rentan terhadap penyakit tungro
- Sifat khusus : Rendemen giling dan rendemen beras kepala, dan - keterawangan lebih tinggi dari IR64.
- Anjuran tanam : Baik ditanam pada lahan sawah sampai 800 meter di atas - permukaan laut yang tidak endemik hama wereng coklat dan penyakit virus - tungro.

Deskripsi Varietas Mekongga
- Nomor seleksi : S4663-5D-KN-5-3-3
- Asal persilangan : A2790/2*IR64
- Golongan : Cere
- Umur tanaman : 116-125 hari
- Bentuk tanaman : Tegak
- Tinggi tanaman : 91-106 cm
- Anakan produktif : 13-16 batang
- Warna kaki : Hijau
- Warna batang : Hijau
- Warna telinga daun : Tidak berwarna
- Warna lidah daun : Tidak berwarna
- Warna daun : Hijau
- Muka daun : Agak kasar
- Posisi daun : Tegak
- Daun bendera : Tegak
- Bentuk gabah : Ramping panjang
- Warna gabah : Kuning bersih
- Kerontokan : Sedang
- Tekstur nasi : Pulen
- Kadar amilosa : 23 %
- Bobot 1000 butir : 28 g
- Rata-rata hasil : 6,0 t/ha
- Potensi hasil : 8,4 t/ha
- Ketahanan terhadap Hama : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 2/3
- Ketahanan terhadap Penyakit : Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain IV
- Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah dataran rendah sampai - ketinggian 500 m dpl

Benih Unggul Pandanputri 
JAKARTA--MICOM: Badan Tenaga Atom Nasional telah berhasil mengembangkan benih unggul Pandanputri yang merupakan keturunan varietas Pandanwangi.

Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) Hudi Hastowo dalam Raker dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (17/1) menjelaskan, varietas baru itu murni bersumber dari bibit lokal Pandanwangi.

Dia optimistis Pandanputri sebagai benih unggul akan digemari petani karena berumur lebih pendek, yaitu 115 hari dibanding Pandanwangi yang lebih lama, yaitu 5-6 bulan.

Data yang diperoleh Antara menyebutkan, varietas Pandanwangi yang merupakan padi varitas lokal unggulan dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terancam punah. Luas tanam padi jenis itu, semakin hari semakin susut sehingga produksinya menurun.

Petani juga mulai kesulitan mendapatkan bibit dan beras Pandangwangi tersebut. Kalaupun ada, khusus beras Pandanwangi, masyarakat harus waspada karena mungkin saja itu Pandanwangi palsu.

Menyusutnya produksi padi Pandanwangi, antara lain karena banyak lahan persawahan yang beralih fungsi, masa panen yang relatif lama (enam bulan), biaya pengolahan mahal. Untuk sehektar sawah diperlukan biaya operasional sejak pembelian bibit, pupuk, ongkos buruh tani sampai panen bisa mencapai Rp10 juta.

Padahal padi varietas biasa hanya memerlukan biaya sekitar Rp4 juta dan jumlah produksi Pandangwangi setiap panen hanya 4 sampai 6 ton. Sedangkan harga jual GKG (Gabah Kering Giling) di tingkat petani saat ini hanya Rp6.000 per kg. Jika sudah jadi beras, harga ke konsumen mencapai Rp10.000 sampai Rp11.000 per kg.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur menyebutkan, luas areal persawahan dan produksi padi varietas Pandanwangi akhir-akhir ini menurun. Luas areal sawah yang masih sering ditanami padi varietas Pandanwangi hanya mencapai 150 hektare yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Warungkondang, Cianjur, Gekbrong, Cilaku dan Cugenang. Sebelumnya, yaitu
sekitar tahun 1970 sampai 1990, luas areal sawah yang ditanami Pandanwangi bisa mencapai 11.400 hektare lebih.

Pada umumnya, penyusutan itu terjadi erat kaitannya dengan masalah kebutuhan ekonomi. Buruh tani dan bahkan para pemilik sawah banyak yang enggan menanami sawahnya dengan Pandanwangi tersebut.

Selain itu, tidak semua areal persawahan yang ada di Cianjur yang mencapai sekitar 65.736 hektare bisa ditanami padi jenis lokal seperti Pandawangi. (Ant/OL-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar